Selamat datang di catatan pribadi saya

Blog seputar komputer dan aksesorisnya serta permasalahan dan solusi seputar teknologi informasi sehari-hari

Tuesday, November 26, 2013

Analog CCTV vs IPCam

Kali ini saya mencoba sedikit mengulas perbandingan antara CCTV vs IPcam dari sisi kelebihan dan kekurangan yang saya ketahui, jika ada yang tahu lebih banyak saya sangat terbuka untuk masukan.

Closed Circuit Television atau CCTV bisa dibilang siaran tv pibadi, biasa digunakan sebagai kamera pengawas. Saat ini CCTV terbagi dalam dua kategori yaitu analag CCTV dan IPcam.

Analog CCTV yaitu cctv yang menggunakan kamera analog dimana sinyal yang dikirim masih analog dan dahulu disimpan pada kaset video (VCR). Saat ini dimana vcr sudah usang, maka sinyal analog ini bisa disimpan dalam format digital menggunakan alat yang biasa kita kenal DVR (Digital Video Recorder) sehingga kita bisa mengaksesnya melalui komputer atau handphone.

IPcam sudah menggunakan sinyal digital untuk mengirim image yang tertangkap sehingga tidak dibutuhkan lagi DVR. kita sudah bisa menyimpan image dari IPcam secara langsung pada komputer, server atau NVR (Network Video recorder).

umumnya saat orang indonesia berbicara CCTV maka cctv yang dimaksud adalah merujuk pada analog camera dan menyimpan rekaman video pada DVR. DVR saat ini sudah dilengkapi network card sehingga bisa diakses dari LAN maupun internet.

kalau begitu apa bedanya IPcam dan Analog jika keduanya bisa diakses dari LAN atau internet?

Kelebihan IPcam
  • Tidak dibutuhkan kabel tambahan untuk fungsi PTZ (Pan Tilt Zoom) dan fungsi audio (dua arah)
  • Untuk IPcam yang sudah mendukung PoE bahkan hanya membutuhkan kabel network saja, power bisa melalui kabel tersebut
  • Resolusi image bisa mencapai 1280x960 pixels
  • Banyaknya mata kamera lebih flexible dibanding jika menggunakan DVR, dimana jika menggunakan DVR 4 mata maka saat ada penambahan 1 mata kamera saja, sudah harus mengganti DVR minimal dengan DVR 8 mata kamera.
  • Lebih mudah saat pemasangan kabel network
  • Tiap mata kamera mempunyai akses dan password masing-masing sehingga lebih aman
  • Umumnya sudah dilengkapi dengan fungsi wireless
  • Bisa dengan mudah dipindah selama dalam area LAN atau wireless LAN.
  • Tidak tergantung pada server atau media penyimpan, dimana jika terjadi masalah pada NVR atau server, camera masih bisa berfungsi sebagai video server (hanya menampilakn video tanpa direkam)
  • Kapasitas Hardisk lebih flexible dan bisa disimpan di beragam media (NAS,PC, Server, memory card)
Salah satu type IPcam

Kelemahan IPcam:
  • Jika terpasang langsung ke internet, besar kemungkinan pihak lain dapat mengakses Ipcam kita dan system kita menjadi rentan terhadap hacker dan malah menggunakan ipcam kita untuk balik mengawasi kegiatan kita.
  • Membutuhkan bandwidth yang besar untuk menyimpan video, dibutuhkan sekitar 3mbps untuk menyimpan video dengan resolusi 640x480. jika IPcam terhubung menggunakan kabel dan disimpan dalam satu LAN, mungkin tidak menjadi masalah, tetapi masalah akan timbul saat kita menggunakan jaringan wireless atau internet. bayangkan untuk menyimpan image dari 4 kamera dibutuhkan bandwidth sekitar 12mbps untuk itu dibutuhkan infrastruktur yang kuat jika menggunakan wireless.
  • Rentan terhadap listrik yang tidak stabil. pada beberapa kasus seringnya listrik drop, ipcam harus disetting ulang
  • Mahal

Kelebihan Analog CCTV
  • Murah dan tidak membutuhkan perangkat pendukung dibanding solusi ipcam
  • Minim maintenance
  • Mudah digunakan,  kebanyakan pengguna awam hanya tinggal melihat dari monitor tidak sulit untuk dipelajari

Kekurangan Analog CCTV
  • Lebih susah saat pemasangan kabel (kabel coaxial lebih kaku dan berat sehingga lebih sulit saat ditarik)
  • Tergantung pada DVR, dimana jika terjadi masalah pada DVR, keseluruhan system cctv akan lumpuh.
  • Jumlah mata kamera tergantung pada DVR dimana DVR yang beredar di pasaran saat ini adalah 4, 8 dan 16 mata. jadi jika sekarang kita menggunakan DVR 4 kamera, maka pada saat kita butuh kamera ke-5, dibutuhkan DVR baru atau mengganti DVR lama dengan DVR 8mata.
  • Kapasitas Hardisk masih terbatas,
DVR 4 mata kamera




PS: harap bantu klik salah satu iklan, satu klik anda adalah sangat berarti, terima kasih sebelumnya :)

Friday, November 15, 2013

Menilai Kinerja Komputer dengan Windows Experience Index (WEI) pada Windows 7

Apakah Windows Experience Index ?


Pernah perhatikan suatu angka di sebelah tulisan “Windows Experience Index” pada saat kita membuka property My Computer pada OS windows 7? Bagi yang belum pernah, mari kita ulas sedikit.


  



Windows Experience Index menilai kinerja komputer baik itu hardware dan konfigurasi software komputer Anda dan menyatakan pengukuran ini sebagai nomor yang disebut Base score. Base score yang lebih tinggi umumnya berarti bahwa komputer Anda akan tampil lebih baik dan lebih cepat dibanding komputer dengan Base score yang lebih rendah, terutama saat melakukan tugas yang lebih berat dan membutuhkan sumber daya intensif. Setiap komponen hardware menerima subscore masing-masing. 

Base score ditentukan oleh subscore terendah dan bukan nilai rata-rata subscores. Sebagai contoh, jika subscore terendah dari masing-masing komponen hardware adalah 2.3, maka Base score adalah 2.3. Subscores dapat memberikan pandangan mengenai komponen hardware mana yang paling penting bagi Anda saat anda bekerja, dan dapat membantu Anda dalam memutuskan untuk meng-upgrade hardware. Anda dapat menggunakan Base score sebagai panduan dalam memilih program dan software lain yang lebih cocok dengan Base score komputer Anda. Sebagai contoh, jika komputer Anda memiliki Base score 3.3, maka Anda bisa membeli software yang dirancang untuk versi Windows yang membutuhkan komputer dengan Base score dari 3 atau lebih rendah. Score berkisar 1.0 - 7.9. 

Windows Experience Index dirancang untuk mengakomodasi kemajuan teknologi komputer. Seiring dengan naiknya kecepatan hardware dan membaiknya kinerja komputer, score yang lebih tinggi akan diaktifkan. Standar untuk setiap tingkat indeks umumnya tetap sama. Namun, dalam beberapa kasus, pengukuran kembali dapat menghasilkan score yang lebih rendah.

Performance Information and Tools

Untuk melihat Base score komputer Anda
  1. Klik kanan pada icon My Computer dan pilih Properties.
  2. Lihat Windows Experience Index Base score dan klik untuk melihat subscores komputer Anda. Jika Anda baru saja meng-upgrade hardware Anda dan ingin mengetahui apakah score Anda telah berubah, klik “Refresh Now” atau “Re-run the assessment” untuk menjalankan pengukuran kembali. Masukan password administrator jika diminta.

Base score

Base score merupakan kinerja minimum dari sistem anda, berdasarkan pada kemampuan masing-masing komponen hardware, termasuk random access memory (RAM), central processing unit (CPU), hard disk, kinerja grafis umum pada desktop, dan kemampuan grafis 3D.

Berikut adalah deskripsi umum dari nilai hasil pengukuran WEI:
  • Komputer dengan Base score 1.0 atau 2.0 biasanya memiliki kinerja yang cukup untuk melakukan tugas-tugas komputasi umum, seperti menjalankan program produktivitas kantor dan browsing Internet. Namun, komputer dengan Base score ini umumnya tidak cukup kuat untuk menjalankan Aero, atau multimedia canggih yang tersedia pada Windows 7.
  • Komputer dengan Base score 3.0 dapat menjalankan Aero dan banyak fitur dari Windows 7 pada tingkat dasar. Beberapa fitur canggih Windows 7 mungkin tidak akan tersedia. Sebagai contoh, sebuah komputer dengan Base score 3.0 dapat menampilkan theme Windows 7 pada resolusi 1280 × 1024, tapi mungkin berat untuk menjalankan theme pada multidisplay. Atau, dapat memainkan konten TV digital, namun mungkin berat untuk menjalankan high-definition television (HDTV).
  • Komputer dengan Base score 4.0 atau 5.0 dapat menjalankan fitur-fitur baru dari Windows 7, dan dapat menjalankan beberapa aplikasi bersamaan.
  • Komputer dengan Base score 6.0 atau 7.0 memiliki hard disk lebih cepat, dan dapat mendukung high-end, grafis yang intensif, seperti game 3D  dan multiplayer serta perekaman dan pemutaran konten HDTV.

Subscore

Subscores adalah hasil dari tes pada RAM, CPU, hard disk, grafis desktop umum, dan grafis game 3D. Jika Base score Anda tidak cukup untuk sebuah program, Anda dapat menggunakan subscores untuk mengetahui komponen mana yang perlu anda upgrade.

subscores dapat membantu Anda memahami tingkat kinerja komputer Anda untuk kebutuhan tertentu:
  • Produktivitas Office. Jika Anda menggunakan komputer Anda hampir secara khusus untuk aktivitas kantor, seperti Microsoft Office, dan browsing web, maka subscores tinggi dalam kategori CPU dan memori penting. Subscores 2.0 untuk kategori desktop grafis dan kategori grafis 3D sudah cukup.
  • Gaming dan program grafis yang intensif. Jika Anda menggunakan komputer untuk game atau program yang grafis yang intensif, seperti program digital video editing atau realistic game first-person, maka subscores tinggi di RAM, desktop grafis, game grafis 3D, dan kategori CPU penting. Subscore 3.0 atau lebih biasanya cukup untuk kategori hard disk.
Media center. Jika Anda menggunakan komputer Anda sebagai media center untuk multimedia canggih seperti merekam program HDTV, maka subscores tinggi dalam CPU, hard disk, dan kategori grafis desktop yang penting. Subscores 3.0 atau lebih biasanya cukup untuk memori dan kategori grafis 3D.



PS: harap bantu klik salah satu iklan, satu klik anda adalah sangat berarti, terima kasih sebelumnya :)

Monday, May 27, 2013

Membagi partisi dengan fasilitas SHRINK pada Windows 7

terkadang karena satu dan lain hal kita ingin atau perlu membagi partisi harddisk kita pada saat windows sudah terinstall. Misal kapasitas harddisk kita 250gb dan hanya mempunyai satu partisi yaitu drive C. Kondisi seperti ini cukup riskan karena data berada satu partisi dengan system. kenapa riskan? Data itu lebih penting daripada komputer itu sendiri, bila data berada satu partisi dengan system ditakutkan data dapat terhapus tanpa sengaja jika system diinstall ulang atau diformat ulang saat system bermasalah.

Web Hosting